COBLOS
Kata coblos mengingatkan kita pada masa pemilu tahun 2004 , Pemilihan Umum Indonesia 2004 adalah pemilu pertama yang memungkinkan rakyat untuk memilih presiden secara langsung, dan cara pemilihannya benar-benar berbeda dari pemilu sebelumnya.
Pada tahun 2004 teman-teman mahasiswa Seni Rupa - IKJ, pernah membuat sebuah pameran untuk merespon pemilu 2004 yang dinamakan TPS tapi bukan merupakan kepanjangan dari Tempat Pemilihan Suara melainkan Tebar Pesona Seni rupa, sebagai sebuah ajang menebar pesona melalui sebuah program pameran bersama.
TPS #1 ditahun 2004 terbilang cukup sukses menurut saya, karena banyaknya partisipant yang ikut serta , pameran ini juga memakai banyak ruang, baik indoor maupun outdoor dari mulai ruang pamer, lorong dkv,gudang dan diluar ruangan. Pameran ini juga dimeriahkan dengan acara performance art,musik dan yang paling unik ada acara “NYOBLOS”….yaitu menCOBLOS lembar didesign seperti lembar pemilu yang isinya foto-foto peserta pameran TPS#1,lembar itu di coblos untuk memilih karya-karya favorit.
Tapi pameran TPS#1 menurut saya juga masih banyak kekuranganya diantaranya tidak ada pembacaan melalui perbincangan / diskusi tentang Tema yang diangkat,atau tentang perekaman visual peristiwa itu atau semarak simbol-simbol dan media propaganda partai,menurut saya masih sebatas membuat karya dan memamerkanya dalam rangka merespon Pemilu 2004.
CONTRENG
Sekarang pada moment pesta demokrasi yang penuh dengan kontroversi , jika pada tahun 2004 menggunakan cara menCOBLOS, maka pada tahun 2009 menggunakan cara menCONTRENG. Pemilu 2009 diikuti oleh 38 partai politik dan dibagi dalam dua tahap proses pemilihan suara , tahap 1 Pemilu Legislatif 2009 untuk memilih anggota DPR,DPD,DPRD,sudah terlaksana pada tanggal 9 April yang lalu, tahap 2 yaitu Pilpres (Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia Tahun 2009), diselenggarakan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2009-2014. Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung pada 8 Juli 2009 secara serentak di seluruh Indonesia.
Untuk merespon moment bersejarah bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia , teman teman menggagas kembali pameran TPS#2, Melalui pameran ini semoga bisa menghadirkan pengalaman-pengalaman personal atau kolektif tentang perekaman sebuah peristiwa, berhubungan dengan realitas sosial, masyarakat, Bangsa dan Negara.
Merespon dengan cara kita melalui Pameran TPS#2 ,mencoba menghadirkan sebuah kesadaran visual dan performance dengan media kreatif yang lebih bebas penerjemahanya baik sikap yang kritis,melawan,mendukung, atau bahkan sekedar ingin memparodikannya dengan cara cara yang unik,lucu dan kreatif.
VISUALISASI, AKSI merespon kejadian peristiwa yang terjadi ditengah masyarakat,diREALISASIkan dari ide dan gagasan dalam sebuah pameran sebagai bentuk EKSISTENSI kita, AKTUALISASI DIRI jadi bukti, agar kita tidak pernah berjarak dengan lingkungan dan kondisi nyata di masyarakat….JANGAN PERNAH BERHENTI TPS#2 RHARHARHA RHALAMAT BERPAMERAN……….andy tidjels 2009
Tuesday, June 23, 2009
ARSIP KARYA TPS#2
Chandra
Nesya
Hafiz
Tenessa Q
Sauqi
Toro
Dimas AnX
Kemalreza Gibranos
Fauzan
Raihan
Sauqi
Humairah
Threenova
Gandung Amento
Phillip AB
Saleh Husein
Tommy
Tommy
Tommy
Tommy
Tommy
Rudhy "Penyok"
Rudhy "Penyok"
Agam
Afif
Jaue Maxx
Damas AW
Mono Monskyno
Iyo & Juliansyah
DImas AnX
Dimas AnX
Betha
Rio Farabi
Ryan
Rendhy "Tile"
Yosi
Nikasius Dirgahayu
Guntur WB
Parttime People
Ary Buy Shandra
Danny Bombay
Rasuardie
Ritchie Ned Hansel
Robbercat Collective
Dias
Robbercat Collective
Anindito
Ilvi Rahmi
Toto
Ilvi Rahmi
Tumpal Anton
Rasuardie
Rend1
Chris John
Tony Toelle
Gerry
Marthin L
Marthin L
Said
Erin E
Cindy
Anis
Enjink
Godit
Siska "Cika"
Parttime People
Lame
Komisi Pemilihan HOY
Komisi Pemilihan HOY
Bobrenk
Deka
Agam
Syaiful Ardianto
Rasuardie
Betha
Subscribe to:
Posts (Atom)